Sekitar seminggu yang lalu, pagi-pagi
sekali suasana rumah sudah mulai kacau. Pagi itu anak bungsu kesayangan kami
meninggalkan dunia untuk selamanya. Dia Neyo kucing kecil yang baru saja
berusia 1 tahun 1 bulan. Mendengar kabar
itu aku buru-buru beranjak dari kasur dan bergegas melihat keadaannya. Sungguh teriris
hati ini rasanya melihat dia terkapar di kandang ungu miliknya dengan lalat
sesekali hinggap di tubuhnya, bisa dibayangkan bagaimana sakitnya ? Orang
bilang mungkin tak seberapa, tapi bagi kami si kucing kecil itu memang berharga,
ia merupakan pewarna dan pemberi kehangatan di rumah kami. Neyo, maafkan
majikan mu ini ya kalo kurang becus rawat kamu.
Hari berganti-hari, rasanya sepi
sekali. Kini tak ada lagi yang bisa
diajak main kesana-kemari, tak ada lagi yang mencakar tangan karena kesal
dijahili, tak ada lagi yang naik ke kasur dan bermanja-manja ria, tak ada lagi
suara ketukan jari di papan yang disambut oleh tatapan dengan pupil memenuhi
seluruh bola mata. Ya kami semua para manusia yang sedang merasa kehilangan.
Berbicara kehilangan, tak pernah
ada satupun manusia di semesta ini yang siap akan kehilangan. Apapun itu,
kehilangan barang, kehilangan uang, kehilangan kepercayaan, kehilangan
pekerjaan, dan yang paling krusial adalah kehilangan manusia.
Kehilangan menjadikan manusia
lara ? Tentu saja mereka dihimpit oleh elegi yang seolah-olah tak kunjung usai.
Bukan main, banyak orang yang gila karena kehilangan. Manusia juga terkadang
enggan mebuka mata, bahwa kehilangan merupakan hal yang senantiasa melekat
dalam kehidupan. Tapi ya sekali lagi, meskipun mereka tahu itu, tak seorangpun
akan siap dengan sebuah kehilangan jiwanya terdayuh mengiringi kehilangan yang
tak pernah dibayangkan.
Manusia kadang egois, dengan
mudahnya melabeli sesuatu menjadi hak milik, diagungkan, dipuji, dilindungi,
dicintai seakan semuanya akan kekal. Nyatanya realita tak pernah bisa
membuktikan hal itu. Bagaimana bisa mereka merasa memiliki sesuatu padahal dirinya
sendiripun bukan miliknya. Begitulah manusia selalu merasa memiliki hingga lupa
bahwa tak ada satupun di dunia ini yang tidak hilang.